BANDUNG - Tidak ada satu pun manusia yang ingin celaka dan setiap pekerjaan yang dilakukan mengandung faktor error serta resiko karena peralatan, sarana dan prasarana buatan manusia tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu, senantiasa untuk selalu mengutamakan keselamatan dalam setiap pekerjaan guna melindungi diri-sendiri, orang lain, peralatan, sarana dan prasarana yang digunakan guna mencapai tujuan ataupun sasaran dari pekerjaan.
Demikian yang disampaikan Wakil Kepala Pusat Kelaikan Keselamatan Terbang dan Kerja TNI Angkatan Udara (Wakapuslaiklambangjaau) Marsma TNI Engkus Kuswara, S.I.P., M.Tr (Han)., saat memberikan ceramah pembekalan kepada Pasis Seskoau Angkatan Ke-59 TP 2022 di Gedung Widya Mandala I, Seskoau, Lembang, Bandung Barat. Rabu (14/9/2022).
Mengutamakan keselamatan, lanjutnya, berarti harus dapat menghindari bahaya atau hazard yang merupakan suatu kondisi berpotensi menyebabkan cidera, celaka, penyakit, bahkan kematian bagi manusia dan kerusakan atau hilangnya sistem, peralatan, atau properti bahkan kerusakan lingkungan.
Wakapuslaiklambangjaau menjelaskan bahwa dalam penerbangan, hazard dapat dianggap sebagai potensi kerugian yang ditimbulkan dalam satu bentuk, sistem, atau lingkungannya.
"Potensi kerugian ini dapat muncul dalam bentuk yang berbeda, sehingga perlu bagi kita untuk dapat mengidentifikasi hazard, " katanya seraya menyampaikan beberapa kategori bahaya atau hazard diantaranya bahaya fisik, bahaya kimia, bahaya, mekanik, bahaya elektrik, bahaya ergonomi, bahaya kebiasaan, bahaya lingkungan, bahaya biologi, dan bahaya psikologi.
Pada kesempatan itu, Wakapuslaiklambangjaau menegaskan salah satu faktor penyebab terjadinya kecelakaan karena human error, sehingga potensi human error harus diminimalkan untuk mencapai zero accident.
Upaya yang dilakukan TNI Angkatan Udara, diantaranya meningkatkan safety culture, kampanye laiklambangja secara proaktif, memberikan reward and punishment, melaksanakan safety meeting secara berkala, pengawasan, supervisi, dan verifikasi laiklambangja, meningkatkan pembinaan peralatan, melakukan investigasi dengan kualitas yang terus meningkat, serta melakukan kerjasama mengenai keselamatan.
"Kita harus memiliki komitmen untuk membangun safety culture sebagai kebutuhan paling dasar, baik level individu maupun organisasi karena safety adalah tugas kita semua, " tegasnya.
Turut hadir dalam ceramah pembekalan ini Wadanseskoau Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, S.T., M.M., M.Han., Kakordostun Seskoau Marsma TNI Basuki Arijadi, M.Si (Han), para Pejabat Seskoau, Dosen dan Patun. (Red)